Panduan Menulis Referensi dalam Karya Tulis

Para siswa, mahasiswa, peneliti dan guru yang kerap menulis karya tulis ilmiah tentu membutuhkan panduan menulis referensi atau daftar pustaka.
Referensi atau daftar pustaka pada umumnya dilampirkan di setiap karya tulis ilmiah. Referensi atau daftar pustaka ini berisi identitas literatur-literatur yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Melalui daftar pustaka ini, pembaca bisa mengetahui ruang lingkup kajian penulis dan memberikan referensi bagi pembaca untuk mendalami dan mengetahui informasi yang disajikan penulis secara lebih lengkap.
Pedoman penulisan referensi atau acuan yang beredar saat ini ada beberapa macam, antara lain acuan menulis referensi berdasarkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), berdasarkan APA (American Psychological Association), berdasarkan MLA (The Modern Language Association), berdasarkan CMS (Chicago Manual of Style) dan beberapa acuan lainnya.
Penulisan referensi berdasarkan EYD umumnya digunakan untuk melengkapi karya tulis yang dibuat dalam bahasa Indonesia dan dipublikasikan di Indonesia.
Sedangkan acuan penulisan lainnya biasanya digunakan pada penulisan referensi untuk karya tulis yang hendak dipublikasikan secara internasional, misalnya pada jurnal internasional.
Nah, lembaga atau institusi umumnya telah menentukan acuan yang hendak digunakan berkaitan dengan penulisan referensi ini. Artikel ini mengulas dua acuan penulisan referensi yang sering digunakan yakni acuan penulisan referensi sesuai EYD dan acuan penulisan referensi berdasarkan APA.


Acuan Penulisan Referensi Sesuai Format Indonesia
Dalam pedoman umum ejaan Indonesia yang disempurnakan tahun 2009, disebutkan acuan penulisan daftar pustaka yang cukup terbatas. Pada EYD ini hanya disebutkan bahwa dalam daftar pustaka susunan penulisan nama dibalik dan menggunakan tanda koma untuk memisahkan nama yang dibalik tersebut. Untuk referensi berupa buku, maka format penulisannya sebagai berikut:
• Referensi buku
Nama belakang penulis, nama depan penulis. Tahun terbit buku. Judul buku yang ditulis dengan huruf miring. Tempat terbit buku: Nama penerbit buku.
Contohnya: Kelana, Sekar. 2003. Dasar-Dasar Jurnalistik. Jakarta: Serambi Media.
• Referensi buku dengan editor dan keterangan jilid buku
Nama belakang penulis, Nama depan penulis (Ed.) Tahun terbit. Judul buku ditulis dengan huruf miring. Keterangan jilid buku. Tempat terbit buku: Nama penerbit.
Contohnya: Ramadhani, Indah (Ed.) 2003. Belajar Mengetik Cepat. Jilid 1. Yogyakarta: Creative Media.
Pada penulisan daftar pustaka sesuai EYD ini, tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul yang tidak diakhiri dengan tanda seru atau tanda tanya, serta tempat penerbitan buku.
Nah, karena keterbatasan penjelasan mengenai penulisan referensi berdasarkan EYD, biasanya lembaga atau institusi mengeluarkan petunjuk atau aturan mengenai pedoman penulisan referensi di kalangan mereka.
Karena itu, para penulis karya tulis ilmiah sebaiknya mencari tahu mengenai pedoman penulisan referensi yang berlaku di lingkuan mereka.


Acuan Penulisan Referensi Berdasarkan APA
Berbeda dengan acuan penulisan daftar pustaka menurut EYD, aturan penulisan referensi berdasarkan APA sedikit lebih rumit dan dijelaskan dengan terperinci. Berikut ini panduan menulis referensi berdasarkan APA.
• Referensi berupa buku
Nama belakang pengarang, inisial. (tahun penerbitan di dalam kurung). Judul buku ditulis dengan huruf miring (Edisi buku bila edisinya lebih dari satu di dalam kurung). Tempat diterbitkan: Penerbit.
Contoh: Ramadhani, I. (2003). Menapak Jejak Menoreh. Yogyakarta: Media Press.
Sebagai catatan, judul buku dituliskan dengan huruf kapital sesuai dengan tata cara penulisan kalimat. Bila penulis sebuah buku lebih dari enam orang, maka nama penulis selanjutnya menggunakan nama pengganti et al. Sementara itu jika buku ditulis dengan editor, maka penulisannya dilengkapi dengan (ed.) atau (eds.) bila lebih dari satu editor .
Contoh: Iman, T. (ed). (2004) Menulis Artikel di Koran. Jakarta: Agung Media.
• Referensi berupa artikel jurnal
Nama Belakang Penulis, Inisial. (tahun penerbitan dalam kurung). Judul artikel. Judul Jurnal ditulis dengan huruf miring, Nomor volume – jika ada (Nomor issue/ terbit dalam kurung), nomor halaman awal dan akhir dari artikel.
Seperti halnya pada penulisan judul buku, huruf kapital pada penulisan judul artikel mengikuti standar penulisan kalimat. Sedangkan huruf kapital pada penulisan judul jurnal mengikuti standar penulisan judul.
Contoh: Minati, A. (2011). Kemajemukan Budaya Jawa: Suatu Pendahuluan. Antropologi Indonesia 56, 13-20.
• Referensi dari majalah
Nama belakang penulis, Inisial. (Tahun terbit majalah, tanggal dan bulat terbit makalah). Judul artikel. Nama majalah ditulis dengan huruf miring, nomor majalan, halaman.
Contohnya: Utami, A (2005, 23-28 Agustus). Menulis Dengan Hati. Horizontal, No. 31, 45-47.
• Referensi dari surat kabar
Nama belakang penulis, Inisial. Judul artikel. (Tahun, tanggal dan bulan terbit surat kabar). Nama surat kabar ditulis dengan huruf miring, halaman surat kabar.
Contohnya: Wulan, G. Wanita dan Karir. (2003, 25 Agustus). Wanita, 12.
Demikianlah penulisan daftar pustaka berdasarkan acuan format EYD dan berdasarkan APA. Pengetahuan mengenai penulisan lainnya bisa diperoleh di situs Penulispro.com.
Situs ini berisi informasi yang melimpah berupa artikel-artikel seputar dunia penulisan. Di situs ini, Anda bisa mendapatkan acuan penulisan fiksi dan nonfiksi serta acuan penulisan lainnya seperti panduan menulis referensi dan kelengkapan naskah lainnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url